Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan

Inspiratif: Ini KISAH NYATA, Mohon Dibaca Pelan-pelan Sampai Rampung

BacaIntisari - Bismillahir-Rahmaanir-Rahim... Agnes adalah sosok wanita Katolik taat. Setiap malam, ia beserta keluarganya rutin berdoa bersama. Bahkan, saking taatnya, saat Agnes dilamar Martono, kekasihnya yang beragama Islam, dengan tegas ia mengatakan, “Saya lebih mencintai Yesus Kristus dari pada manusia!”

Ketegasan prinsip Katolik yang dipegang wanita itu menggoyahkan Iman Martono yang muslim, namun jarang melakukan ibadah sebagaimana layaknya orang beragama Islam. Martono pun masuk Katolik, sekedar untuk bisa menikahi Agnes. Tepat tanggal 17 Oktober 1982, mereka melaksanakan pernikahan di Gereja Ignatius, Magelang, Jawa Tengah.

Usai menikah, lalu menyelesaikan kuliahnya di Jogjakarta, Agnes beserta sang suami berangkat ke Bandung, kemudian menetap di salah satu kompleks perumahan di wilayah Timur kota kembang. Kebahagiaan terasa lengkap menghiasi kehidupan keluarga ini dengan kehadiran tiga makhluk kecil buah hati mereka, yakni: Adi, Icha dan Rio.


Di lingkungan barunya, Agnes terlibat aktif sebagai jemaat Gereja Suryalaya, Buah Batu, Bandung. Demikan pula Martono, sang suami. Selain juga aktif di Gereja, Martono saat itu menduduki jabatan penting, sebagai kepala Divisi Properti PT Telkom Cisanggarung, Bandung.

Karena Ketaatan mereka memegang iman Katolik, pasangan ini bersama beberapa sahabat se-iman, sengaja mengumpulkan dana dari tetangga sekitar yang beragama Katolik. Mereka pun berhasil membeli sebuah rumah yang ‘disulap’ menjadi tempat ibadah (Gereja,red).

Uniknya, meski sudah menjadi pemeluk ajaran Katolik, Martono tak melupakan kedua orangtuanya yang beragama Islam. Sebagai manifestasi bakti dan cinta pasangan ini, mereka memberangkatkan ayahanda dan ibundanya Martono ke Mekkah, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Hidup harmonis dan berkecukupan mewarnai sekian waktu hari-hari keluarga ini. Sampai satu ketika, kegelisahan menggoncang keduanya. Syahdan, saat itu, Rio, si bungsu yang sangat mereka sayangi jatuh sakit. Panas suhu badan yang tak kunjung reda, membuat mereka segera melarikan Rio ke salah satu rumah sakit Kristen terkenal di wilayah utara Bandung.

Di rumah sakit, usai dilakukan diagnosa, dokter yang menangani saat itu mengatakan bahwa Rio mengalami kelelahan. Akan tetapi Agnes masih saja gelisah dan takut dengan kondisi anak kesayangannya yang tak kunjung membaik.

Saat dipindahkan ke ruangan ICU, Rio, yang masih terkulai lemah, meminta Martono, sang ayah, untuk memanggil ibundanya yang tengah berada di luar ruangan. Martono pun keluar ruangan untuk memberitahu Agnes ihwal permintaan putra bungsunya itu.

Namun, Agnes tak mau masuk ke dalam. Ia hanya mengatakan pada Martono, ”Saya sudah tahu.” Itu saja.

Martono heran. Ia pun kembali masuk ke ruangan dengan rasa penasaran yang masih menggelayut dalam benak.

Di dalam, Rio berucap, “Tapi udahlah, Papah aja, tidak apa-apa.”

“Papah, hidup ini hanya 1 centi. Di sana nggak ada batasnya,” lanjutnya.

Sontak, rasa takjub menyergap Martono. Ucapan bocah mungil buah hatinya yang tengah terbaring lemah itu sungguh mengejutkan. Nasehat kebaikan keluar dari mulutnya seperti orang dewasa yang mengerti agama.

Hingga sore menjelang, Rio kembali berujar, “Pah, Rio mau pulang!”

“Ya, kalau sudah sembuh nanti, kamu boleh pulang sama Papa dan Mama,” jawab Martono.

“Ngga, saya mau pulang sekarang. Papah, Mamah, Rio tunggu di pintu surga!” begitu, ucap Rio, setengah memaksa.

Belum hilang keterkejutan Martono, tiba-tiba ia mendengar ‘bisikan’ yang meminta dia untuk membimbing membacakan syahadat kepada anaknya. Ia kaget dan bingung. Tapi perlahan Rio dituntun sang ayah, Martono, membaca syahadat, hingga kedua mata anak bungsunya itu berlinang. Martono hafal syahadat, karena sebelumnya adalah seorang Muslim.

Tak lama setelah itu ‘bisikan’ kedua terdengar, bahwa setelah adzan Maghrib Rio akan dipanggil sang Pencipta. Meski tambah terkejut, mendengar bisikan itu, Martono pasrah. Benar saja, 27 Juli 1999, persis saat sayup-sayup adzan Maghrib, berkumandang Rio menghembuskan nafas terakhirnya.

Tiba jenazah Rio di rumah duka, peristiwa aneh lagi-lagi terjadi. Agnes yang masih sedih waktu itu seakan melihat Rio menghampirinya dan berkata, “Mah saya tidak mau pakai baju jas mau minta dibalut kain putih aja.”

Saran dari seorang pelayat Muslim, bahwa itu adalah pertanda Rio ingin dishalatkan sebagaimana seorang Muslim yang baru meninggal.

Setelah melalui diskusi dan perdebatan diantara keluarga, jenazah Rio kemudian dibalut pakaian, celana dan sepatu yang serba putih kemudian dishalatkan. Namun, karena banyak pendapat dari keluarga yang tetap harus dimakamkan secara Katolik, jenazah Rio pun akhirnya dimakamkan di Kerkov. Sebuah tempat pemakaman khusus Katolik, di Cimahi, Bandung.
Sepeninggal Rio ...

Sepeninggal anaknya, Agnes sering berdiam diri. Satu hari, ia mendengar bisikan ghaib tentang rumah dan mobil. Bisikan itu berucap, “Rumah adalah rumah Tuhan dan mobil adalah kendaraan menuju Tuhan.”

Pada saat itu juga Agnes langsung teringat ucapan mendiang Rio semasa TK dulu, ”Mah, Mbok Atik nanti mau saya belikan rumah dan mobil!” Mbok Atik adalah seorang muslimah yang bertugas merawat Rio di rumah.

Saat itu Agnes menimpali celoteh si bungsu sambil tersenyum, “Kok Mamah ga dikasih?”
“Mamah kan nanti punya sendiri” jawab Rio, singkat.

Entah mengapa, setelah mendengar bisikan itu, Agnes meminta suaminya untuk mengecek ongkos haji waktu itu. Setelah dicek, dana yang dibutuhkan Rp. 17.850.000.

Dan yang lebih mengherankan, ketika uang duka dibuka, ternyata jumlah totalnya persis senilai Rp 17.850.000, tidak lebih atau kurang sesenpun. Hal ini diartikan Agnes sebagai amanat dari Rio untuk menghajikan Mbok Atik, wanita yang sehari-hari merawat Rio di rumah.

Singkat cerita, di tanah suci, Mekkah, Mbok Atik menghubungi Agnes via telepon. Sambil menangis ia menceritakan bahwa di Mekkah ia bermimpi bertemu Rio. Si bungsu yang baru saja meninggalkan alam dunia itu berpesan dalam mimpinya, “Kepergian Rio tak usah terlalu dipikirkan. Rio sangat bahagia disini. Kalo Mama kangen, berdoa saja.”

Namun, pesan itu tak lantas membuat Agnes tenang. Bahkan Agnes mengalami depresi cukup berat, hingga harus mendapatkan bimbingan dari seorang Psikolog selama 6 bulan.

Satu malam saat tertidur, Agnes dibangunkan oleh suara pria yang berkata, “Buka Alquran surat Yunus!”. Namun, setelah mencari tahu tentang surat Yunus, tak ada seorang pun temannya yang beragama Islam mengerti kandungan makna di dalamnya. Bahkan setelah mendapatkan Al Quran dari sepupunya, dan membacanya berulang-ulang pun, Agnes tetap tak mendapat jawaban.

“Mau Tuhan apa sih?!” protesnya setengah berteriak, sembari menangis tersungkur ke lantai. Dinginnya lantai membuat hatinya berangsur tenang, dan spontan berucap, “Astaghfirullah…”

Tak lama kemudian, akhirnya Agnes menemukan jawabannya sendiri di surat Yunus ayat 49: “Katakan tiap-tiap umat mempunyai ajal. Jika datang ajal, maka mereka tidak dapat mengundurkannya dan tidak (pula) mendahulukannya”.

Beberapa kejadian aneh yang dialami sepeninggal Rio, membuat Agnes berusaha mempelajari Islam lewat beberapa buku. Hingga akhirnya wanita penganut Katolik taat ini berkata, “Ya Allah, terimalah saya sebagai orang Islam, saya tidak mau di-Islamkan oleh orang lain!”.

Setelah memeluk Islam, Agnes secara sembunyi-sembunyi melakukan shalat. Sementara itu, Martono, suaminya, masih rajin pergi ke gereja. Setiap kali diajak ke gereja Agnes selalu menolak dengan berbagai alasan.

Sampai suatu malam, Martono terbangun karena mendengar isak tangis seorang perempuan. Ketika berusaha mencari sumber suara, betapa kagetnya Martono saat melihat istri tercintanya, Agnes, tengah bersujud dengan menggunakan jaket, celana panjang dan syal yang menutupi aurat tubuhnya.

“Lho kok Mamah shalat,” tanya Martono.

“Maafkan saya, Pah. Saya duluan, Papah saya tinggalkan,” jawab Agnes lirih.

Ia pasrah akan segala resiko yang harus ditanggung, bahkan perceraian sekalipun.

Martono pun Akhirnya Kembali ke Islam ...

Sejak keputusan sang istri memeluk Islam, Martono seperti berada di persimpangan. Satu hari, 17 Agustus 2000, Agnes mengantar Adi, putra pertamanya untuk mengikuti lomba adzan yang diadakan panitia Agustus-an di lingkungan tempat mereka tinggal.

Adi sendiri tiba-tiba tertarik untuk mengikuti lomba adzan beberapa hari sebelumnya, meski ia masih Katolik dan berstatus sebagai pelajar di SMA Santa Maria, Bandung. Martono sebetulnya juga diajak ke arena perlombaan, namun menolak dengan alasan harus mengikuti upacara di kantor.

Di tempat lomba yang diikuti 33 peserta itu, Gangsa Raharjo, Psikolog Agnes, berpesan kepada Adi, “Niatkan suara adzan bukan hanya untuk orang yang ada di sekitarmu, tetapi niatkan untuk semesta alam!” ujarnya.

Hasilnya, suara Adzan Adi yang lepas nan merdu, mengalun syahdu, mengundang keheningan dan kekhusyukan siapapun yang mendengar. Hingga bulir-bulir air mata pun mengalir tak terbendung, basahi pipi sang Ibunda tercinta yang larut dalam haru dan bahagia. Tak pelak, panitia pun menobatkan Adi sebagai juara pertama, menyisihkan 33 peserta lainnya.

Usai lomba Agnes dan Adi bersegera pulang. Tiba di rumah, kejutan lain tengah menanti mereka. Saat baru saja membuka pintu kamar, Agnes terkejut melihat Martono, sang suami, tengah melaksanakan shalat. Ia pun spontan terkulai lemah di hadapan suaminya itu. Selesai shalat, Martono langsung meraih sang istri dan mendekapnya erat.

Sambil berderai air mata, ia berucap lirih, “Mah, sekarang Papah sudah masuk Islam.”

Mengetahui hal itu, Adi dan Icha, putra-putri mereka pun mengikuti jejak ayah dan ibunya, memeluk Islam.

Perjalanan panjang yang sungguh mengharu biru. Keluarga ini pun akhirnya memulai babak baru sebagai penganut Muslim yang taat. Hingga kini, esok, dan sampai akhir zaman. Insya Allah.\\\


sumber : lampuislam.id

Terlahir Sehat, Ibunya Bingung Bayinya Tak Henti-Hentinya Menyusu, Saat Diperiksa Dokter Hasilnya Bikin Si Ibu Histeris! Ternyata...

BacaIntisari - Kejadian Naas ini menimpa pasangan suami istri, Jillian dan Jarod Johnson, sebenarnya memiliki seorang putra bernama Landon sekitar 5 tahun yang lalu. Lalu mereka harus menerima kenyataan pahit sekaligus merelakan kepergian Landon, justru beberapa hari setelah Landon dilahirkan. Meski terlahir dalam kondisi sehat, Landon ternyata didiagnosa kelaparan dan meninggal akibat mengalami dehidrasi.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Jillian pun membagikan kisah pilunya kepada semua orang.


Awalnya Landon terlahir dengan berat 3.3 kilogram. Namun saat lahir, Landon harus menjalani perawatan medis intensif karena terlahir melalui proses sesar. Meski begitu, kondisi Landon dinyatakan sempat dinyatakan sehat dan kedua orangtuanya sudah tak sabar untuk membawanya pulang. Jillian juga diberitahu dokter agar memberikan ASI eksklusif kepada Landon karena ASI dapat membantu progres perkembangan medis Landon.

Jillian mengatakan :
”Kecuali anda mengalami masalah atau penyakit pada payudara atau alasan medis lainnya, menurutku bayi sebenarnya lebih baik diberi ASI, kecuali dengan persyaratan khusus dari dokter.”

Namun, setiap menyusui Landon, Jillian menyadari kalau Landon tak mau berhenti untuk disusui, bahkan sampai tak  mau berhenti 4 jam lamanya. Tak hanya itu, Landon bahkan kerap menangis, meski telah diberi ASI.jillian 3

Jillian menambahkan :
”Saat kutanya pada perawat kenapa Landon selalu ingin disusui, aku diberitahu kalau Landon mungkin mengalami ’Cluster Feeding’.” (Kondisi yang terjadi  saat bayi merasa ingin selalu diberi ASI selama periode waktu tertentu.)

”Aku ingat pernah mempelajari soal ini di beberapa kelas kesehatan yang aku ikuti, dan karena aku baru pertama kali menjadi ibu, aku yakin dokter dan perawat akan membantuku, terlebih karena aku harus menjalani perawatan intensif karena operasi sesar dan juga Landon merupakan anak pertamaku,” ujar Jillian melanjutkan.

”Tapi aku salah. Aku sadar kalau akulah yang harus menjadi penyelamat bagi anakku.”

Pada hari ketiga setelah melahirkan landon, ibu dan anak ini akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Namun Jillian dan suaminya menyadari kalau Landon kehilangan 9.7% dari berat badannya. Ditambah lagi, Jillian tak diberikan petunjuk untuk pemberian suplemen menyusui dari tim medis, yang membuat kondisi Landon justru semakin parah.

Tanpa keduanya ketahui, 12 jam kemudian, Landon mengalami gagal jantung yang disebabkan oleh dehidrasi. Tragisnya, Landon meninggal dunia 15 hari setelah harus bertahan hidup menggunakan bantuan alat medis. Usai didiagnosa, Landon diketahui mengalami luka yang menyebar di otaknya akibat rendahnya tekanan darah dari dehidrasi dan gagal jantung.

Jillian pun juga tak tahu kalau bayinya kelaparan karena Jillian ternyata tak memproduksi cukup ASI. Melalui tulisan di dunia maya, Jillian menulis dengan pilu:

”Saat putraku harus bertahan hidup menggunakan bantuan alat medis, ada yang menyarankan kalau sebenarnya ASI itu baik, tapi harus diikuti dengan pemberian susu formula juga.”

”Dengan cara ini kau bisa tahu apakah bayimu cukup nutrisi atau tidak.... Andai aku bisa kembali ke masa lalu, putraku pasti bisa kuselamatkan.”

”Aku harap, dengan berbagi cerita ini, kami bisa menyadari kalau kami bisa membantu keluarga lain kehilangan anaknya dari kasus yang sebenarnya 100% bisa dicegah.”


Sumber : palembang.tribunnews.com

Istriku Mencuri Uang 50 Juta Untuk Biaya Berobat Pembantu, Mendengarnya Aku Langsung Menamparnya dan Berkata : "Ambil Uangku 250 Juta Lagi!".. Yang Terjadi Selanjutnya...

BacaIntisari - Saya Jack, saya bekerja di perusahaan milik keluarga saya. Sedangkan istri saya, Vani, lebih muda 6 tahun dari saya. Buat saya dia adalah wanita yang cantik dan lemah lembut. Ketika kami menikah, saya tidak membiarkan dia untuk pergi berkerja lagi.

Vani adalah seorang anak yatim piatu yang sudah ditinggal kedua orangtuanya ketika kecil. Lalu dibesarkan dan dibiayai oleh keluarga pamannya. Waktu SMA kami satu sekolah dan saya jatuh cinta padanya. Mendengar latar belakang kehidupannya yang begitu pahit, membuatku ikutan prihatin dan berkomitmen untuk membantu mencukupi kehidupannya. Akhirnya saya bisa membuktikannya sampai kami menikah.


Setelah Vani melahirkan, ia meminta ijin pada saya untuk mempekerjakan seorang suster yang bisa membantu mengurus anak kami. Saya mengiyakan dan Bibi Ida (suster) mulai tinggal bersama di rumah kami.

Bibi Ida memperlakukan istri dan anak saya dengan sangat baik, pekerjaan rumah juga bersih dengan cepat, sehingga kehadiran Bibi Ida sungguh berkesan dan membantu kami. Kemampuan Bibi Ida dalam mengasuh anakku terlihat lebih baik daripada istriku. Wajar namanya juga mama baru.

Bibi Ida sungguh membuatku tenang dan tidak kuatir saat aku pergi kerja, karena terlihat Bibi Ida bisa memperlakukan anakku seperti cucunya sendiri dan istriku seperti anaknya. Gaji Bibi Ida tidak seberapa, 2 juta per bulannya, oleh karena kerjanya yang bagus saya ingin diskusi kepada Vani untuk menaikkan gajinya.

Suatu hari tidak disangka Bibi Ida tiba-tiba terjatuh saat mengepel rumah. Kami pun panik dan langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah diperiksa ternyata Bibi Ida terkena serangan jantung. Saya pun awalnya bersedia menanggung biaya pemeriksaanya. Istriku juga terlihat sangat tertekan, setiap hari menemani Ida di rumah sakit, itu karena Vani sudah memperlakukan Ida seperti ibunya sendiri.

Tapi dokter mengatakan bahwa Bibi Ida harus dioperasi, dan biayanya sebesar 300 juta. Mendengar dokter bilang demikian saya pun ragu, meski dia telah sangat baik pada keluargaku, tapi bagaimana pun dia hanyalah seorang suster. Sempat saya berpikir hendak memecatnya saja dari pekerjaan ini, tapi istri saya langsung marah dan menuduh saya tidak punya hati nurani.

Di tengah kepanikan tersebut saya coba mengecek sisa uang di tabungan, dan saya tersentak karena uang saya hilang 50 jutaan. Saya segera hubungi Vani, dan ia mengaku telah meminjamnya untuk pakai biaya berobat Bibi Ida. Lantas saya dan Vani bertengkar hebat "kenapa sekarang kamu jadi kurang ajar? Ambil uang yang bukan punya kamu, ijin saja tidak! Bahkan dipakai untuk seseorang yang bukan keluarga kita!"

Lalu Vani membalasnya dengan perkataan yang bikin air mataku menetes "Maafkan aku Jack selama ini menutupinya darimu. Tapi Bibi Ida adalah ibu kandungku! Ijinkan aku untuk membiarkannya hidup lebih lama bersamaku"

Sambil tidak percaya saya memarahinya "Anak macam apa kamu menjadikan ibu kandungmu seperti pembantu begitu? Kamu lebih kejam, kamu tidak punya hati nurani!"

"Ini aku lakukan semua demi kamu, Jack! Aku takut kamu malu karena ibuku seorang janda misikin yang tinggal di desa, makanya aku bohong.  Ibuku pun rela demi aku bisa nikah dengan kamu" tegas Vani.

Langsung saya reflek menampar istri saya, walaupun dalam hati saya tidak tega melakukannya,tapi saya sudah terlalu kecewa berat. Setelah itu saya menarik dia masuk ke ruangan Bibi Ida dan berlutut di depan ranjangnya

"Ma, cepet sembuh ya, aku sudah tau semuanya. Ijinkan kami berbakti kepadamu layaknya seorang anak" ucap Jack

"Vani, ini ada kartu kredit di dalamnya ada 250 jutaan, pakai uang ini untuk menyembuhkan ibu, kalau kurang bilang aku lagi" ucap Jack pada Vani.

Saya melihat Ibu Ida meneteskan air mata, saya tau itu adalah air mata kebahagiaan. Sudah cukup selama ini dia akting jadi suster bekerja melayani kami. Sekarang gantian waktunya saya dan Vani yang melayaninya.


Sumber : lookforward | cerpen.co.id

Karma! Karena Dihasut Mertuanya Ia Dicerai Saat Sedang Hamil 3 Bulan, 3 Tahun Kemudian..

BacaIntisari - Begitu sedih kisah ini, ketika hamil tiga bulan wanita ini diceraikan suaminya. Alasanya pun bikin lirih, karena perbuatan mertua. Dikutip dari Thereporter, cerita nyata ini terjadi di Malaysia. Begini ceritanya..

Saya ingin membagikan cerita tentang mak mertua saya. Sebelum ini saya berstatus janda anak dua. Dulu saya bercerai dan kebanyakan penyebabnya dari mertua. Mantan suami saya anak bungsu, dari cerita zaman dia bujang memang dia cukup perhatian kepada maknya. Apa yang dia inginkan, kalau bapak tak memberi, mak suami saya akan usahakan memenuhi keinginan suami saya.

Saat itu awal pernikahan kami. Mak suami saya jatuh sakit yang membuatnya tak bisa bergerak. Karena itu, suami saya minta saya berhenti kerja dan fokus menjaga ibunya. Awalnya saya menolak karena saya memikirkan masa depan dan utang bank. Tapi dari waktu kewaktu akhirnya saya hanya bisa mengalah, sebab sebagai menantu saya harus juga menyayangi keluarga suami saya. keluarga itu.


Saya merawat mak mertua saya, dari awal dia tidak bisa bergerak karena sakitnya hingga dapat sembuh. Singkat cerita, ketika ibu suami saya sembuh, dia seolah-olah melupakan jasa saya. Dia banyak menyanjung menantu yang lain karena menantu itu selalu memberikan tas tangan, ajak berjalan, pergi karaoke. Saya awalnya tak sedih, tapi lama-lama hati saya juga sakit karena hal itu.

Apalagi, saya memang tidak bisa memberikan apa-apa karena saya tak kerja lagi dan suami memberikan tanggung jawab merawat orang tuanya. Banyak lagi hal yang membuat mertua saya menghardik dan membandingkan dengan menantu lain. Tapi itu semua saya pendam sendiri. 

Apalagi saat itu belum ada teknologi pesan seperti saat ini. Satu hari itu saya pergi ke kampung mertua. Waktu saya melewati kamar mertua, saya mendengar perckapan mertua saya dengn anaknya. Memang tak begitu jelas, tapi yang saya dengar dia kembali menghardik saya.

"Ada tu ha, tengah tengok tv. Bla .. bla .. bla .. Dah tahu utang banyak, tak mau kerja. Malas sekali, bahkan tak pernah belikan mak apa-apa," ucap mertua saya

Dari situlah sifat dendam saya membuncah. Dari awalnya saya tak pernah benci atau marah, sejak saat itu pikiran saya terganggu. Saya bertekad kembali bekerja, saya bicarakan ke suami yang sayangnya tak memberi izin untuk itu. Saya tak ingin dianggap benalu, dan sejak saat itu saya sering bertengkar dengan suami bahkan untuk hal kecil.

Makin lama, mungkin suami sudah tidak tahan dengan sikap saya, dia memarahi saya dengan kata-kata kasar karena saya ingin bekerja. Dengar rasa terlalu marah macam dirasuk setan, saya bertengkar habis-habisan dengan suami, sampai dia memukul muka saya dan mengucapkan talak ketika saya hamil anak kedua di usia 3 bulan.

Sejak itu, saya hidup menjanda selama tiga tahun. Keinginan untuk kembali bersuami ada tapi saya sedikit trauma. Tapi sayang, Rata-rata pria yang saya kenal semuanya masih memiliki ibu yang membuat saya takut. Rasa fobia yang masih menebal, saya sanggup putus hubungan meskipun saya dah suka dengan pria itu. Tak putus-putus saya berdoa agar mendapatkan jodoh yang saya inginkan.

3 tahun kemudian

Berjalanya waktu saya mengenal suami baru saya dan saya tahu dia masih ada ibu. Tapi tak tahulah, instinct saya kuat untuk mengenal dan lebih jauh melangkah dengan suami sekarang. Singkat cerita, kami menikah dan suami memisahkan saya dengan mak dia sebab dia ingin fobia saya tidak muncul kembali. Hampir setahun suami tak membawa saya pulang kerumahnya, dan mertua kamipun tak mengunjungi kami.

Akhirnya saya sendiri ajak mertua datang ke rumah kami yang kebetulan didekat rumah kami ada rumah keluar suami saya. Seminggu mertua berada di rumah kami, mungkin dia tak nyaman dengan pelayanan saya. Karena jujur saja saya masih trauma. Tapi anehnya, mak mertua mulai cerita kisah lama dia dan bagaimana dia juga pernah dibenci oleh mak mertua.

Cerita dia lebih kurang sama dengan saya, bedanya dia tidak sampai bercerai. Jadi, dari situlah saya mulai nyaman dengan ibu suami saya yang sekarang. Rupanya mak mertua saya dah tahu sedikit cerita saya, sebab itu dia tidak membesarkan pelayanan saya yang kurang kepadanya. Malam itu kami sama-sama berlinangan air mata mengenang kisah lama dan dosa saya pada dia. Dia cuma pesan pada saya.

"Bila tua nanti dan ada menantu, jangan buat menantu sakit hati. Sebab nanti kita pun akan terasa hati dengan sikap menantu. Jangankan kata menantu, anak kita sendiri pun bisa menyakiti kita, kan? Lagi pula anak sendiri ada suaranya keras dengan kita. Kalau dah mulai sakit hati dengan menantu, cepat-cepat jauhkan jarak sehingga yang busuk itu tak menjadi lebih busuk. Mak cukup takut membuat menantu sakit, sebab mak pernah merasakan," ujar mertua saya yang membuat saya menangis terenyu

Sejak dari itulah saya dengan mak mertua makin akrab. Alhamdulillah.


Sumber : palembang.tribunnews.com

Ibu Ini Menjadi Pembantu di Keluarga Kaya, Menyuruh Anak Majikannya Makan di Kamar Mandi. Saat Majikannya Tahu, Hal Tak Terduga Dilakukan Sang Majikan!!

BacaIntisari - Seorang hartawan mengundang pembantu wanitanya untuk menghadiri jamuan makan malam bersama di rumah mewahnya, ia juga berpesan pada pemebantu itu agar sekalian mengajak anaknya. Tapi tak disangka, karena wanita pembantu itu merasa dirinya tidak pantas makan bersama dengan orang-orang kalangan atas, justru membawa perubahan besar pada anaknya sejak itu…

Ada seorang ibu muda yang merupakan orangtua tunggal yang membesarkan anaknya, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah orang yang kaya raya. Dia kerja di rumah tersebut dari pagi hingga petang hari dan pulang di malam hari, melewati hari-hari bersama dengan putranya yang berusia 4 tahun. Setelah tuannya tahu kondisinya, sang tuan mengosongkan satu kamar untuknya dan anaknya.


“Bawalah putramu ke sini, mulai hari ini kalian tinggal disini saja,” kata tuannya.

Tapi si pembantu menolak dengan sopan, “terima kasih tuan, tidak tuan, saya tidak mau merepotkan keluarga tuan.” Mendengar penolakannya, sang tuan pun tidak memaksanya, dan hal itu pun berlalu. Sebenarnya si pembantu khawatir perbedaan si miskin dan si kaya yang mencolok akan berpengaruh pada anaknya.

Pembantu juga mempertimbangkan satu hal, rumah majikannya sangat besar, ada banyak kamar, kamar mandi saja ada puluhan.Bahkan kamar mandi paling kecilnya jauh lebih besar dari rumahnya sendiri. Ia khawatir putranya yang baru berusia empat tahun akan merasakan perbedaan yang sangat besar bila ikut tinggal di dalamnya, dan ini akan mempengaruhi perkembangannya nanti.

Suatu hari, majikannya akan mengadakan pesta di rumah, banyak sekali tamu yang diundang, hingga kekurangan pekerja untuk melayani. Akhirnya ia meminta si pembantu, memintanya untuk pulang agak telat malam itu. Pembantunya mengiyakan, hanya saja ia khawatir dengan anaknya yang akan merasa takut sendirian tanpanya di malam hari.

Mengetahui hal itu, majikannya menyuruhnya menjemput anaknya ke rumahnya, dan makan bersama dengan para tamu. Saat si pembantu menjemput putranya, tamu undangan pun sudah datang, ia pun masuk lewat pintu samping dan menyembunyikan anaknya di suatu kamar mandi yang tidak begitu diperhatikan majikannya.

Kemudian ia mengambil piring di dapur dan menyajikan sosis dan roti yang sengaja dibelinya untuk putranya saat perjalanan pulang tadi. Anaknya ini tidak pernah masuk ke ruangan semewah ini, ia tidak tahu apa itu closet. Tidak paham dengan pajangan warna-warni yang ditaruh di atas wastafel marmer, tampak mewah dan gemerlap, aroma di ruangan itu membuatnya bukan main senangnya!

Si pembantu mengatakan kepada anaknya, ibu mengajakmu ke pesta ini, tapi kamu tidak boleh makan dan duduk bersama dengan orang-orang dewasa di sana, karena kamu masih kecil.

”Ini adalah ruangan yang secara khusus disiapkan majikan untukmu, karena kamu adalah tamu istimewa,” kata si pembantu kepada anaknya.Anaknya ini bermaksud meletakkan piringnya ke atas wastafel, tapi karena tubuhnya yang terlalu mungil, dan wastafel itu terlalu tinggi baginya, akhirnya ia meletakkannya di atas dudukan closet, dan ia duduk di atas lantai marmer kamar mandi yang indah itu.

Ia makan sambil bernyanyi, ia menikmati hidangan lezat yang jarang sekali bisa dinikmatinya. Tak lama kemudian, karena majikannya tidak melihat anak itu di ruang jamuan yang mewah, ia pun bertanya pada si pembantu. Tapi si pembantu tampak gugup dan tergagap menjawabnya : “Ehm,…eh….ehmmm…dari tadi saya sibuk, jadi tidak memperhatikannya…mungkin…atau.. barangkali ia sedang bermain sendiri di taman….”

Sang majikan sepertinya mengerti sesuatu…ia meninggalkan ruang utama pesta, mencari anak ini dimana-mana..hingga akhirnya menemukan anak itu…di kamar mandi sambil bernyanyi di toilet. Sang majikan terkejut bukan main dan bertanya: “Kenapa kamu makan di sini? Tahukah kamu tempat apa ini?”

Akhirnya..tak disangka, hal yang terjadi selanjutnya membuat semua tamu terkejut.. Melihat maksud baik sang ibu dan kepolosan anak itu …

Jawab si anak : “Kata ibuku, ini adalah ruangan yang khusus disiapkan tuan rumah untukku, sosis hari ini enak sekali, sudah lama saya tidak menikmati sosis seenak ini. Oh ya, siapakah Anda? Saya tidak mungkin bisa menghabiskan sosis seenak ini sendirian, maukah Anda menemaniku menikmati hidangan lezat ini?”

Tuan rumah menganggukkan kepalanya sambil menahan linangan air mata, ia tersenyum ceria di hadapan anak itu, dan dia pun tak perlu bertanya lebih lanjut lagi. Sang tuan rumah kemudian memutuskan makan bersama anak itu. Dan detik itu juga, ia teringat akan pengalaman yang dilalui bersama orangtuanya saat datang ke New York.

Ketika itu, mereka sangat miskin, dan pernah mengalami masa-masa yang sangat getir. Sang tuan rumah lalu kembali ke ruang utama pesta dan mengumumkan kepada para tamu undangannya, bahwa ia harus menemani seorang tamu spesial, sehingga tidak bisa berpesta bersama-sama dengan mereka. Setelah selesai bicara, ia membawa piring yang penuh dengan makanan kesukaan anak itu ke dalam kamar mandi.

Sang tuan meniru cara makan si bocah, ia letakkan di atas dudukan closet, duduk di lantai bersama dengan anak ini dan berkata : “Sayang sekali bila makanan seenak dan ruangan senyaman ini hanya dinikmatimu seorang diri…ayo, kita nikmati bersama.” Tuan rumah dan bocah itu makan bersama sambil bernyanyi, mereka juga mengobrol tentang banyak hal. 

Tuannya meyakinkan anak berusia 4 tahun ini , bahwa ibunya adalah orang yang paling rajin dan tabah di dunia, ibu yang paling hebat! Ia bukan saja harus bangga terhadap ibunya, tapi, setelah beranjak dewasa pun juga harus berbakti kepadanya. Dan sampai detik ini, si bocah belum tahu kalau ibunya hanyalah seorang pembantu rumah tangga.

Tuan rumah tidak kembali lagi ke ruang pesta setelah mengambil dua piring penuh makanan, tamu-tamunya yang merasa heran lalu mencarinya. Dan ternyata sang tuan rumah sedang duduk di lantai bersama dengan anak itu, mereka duduk di atas lantai sambil makan, terlihat seperti ayah dan anak yang sedang berkumpul.

Para tamunya yang merupakan kalangan jetset yang melihat pemandangan itu pun terkejut. Mereka pun ikut masuk dan duduk di dalam, hingga kamar mandi menjadi penuh. Mereka bersama-sama bernyanyi untuk anak itu, sebagai ungkapan doa baginya, dan hal ini membuat si anak yakin bahwa ibunya adalah sosok orang yang patut dihormati, dan ia sendiri adalah anak yang paling bahagia di dunia!

Beberapa tahun kemudian, setelah anak itu tumbuh dewasa, bukan saja telah memiliki bidang usaha sendiri, tapi ia juga membeli rumah yang memiliki banyak kamar mandi di dalamnya. Setelah terjun ke masyarakat, ia memberi sumbangan tanpa nama kepada fakir miskin setiap tahun, dan ia juga tidak pernah menerima wawancara atau mempublikasikannya ke media masa.

Dia mengatakan kepada teman-temannya yang tidak mengerti :
“Saya tidak akan pernah lupa, pada suatu hari beberapa tahun yang lalu, ada seorang hartawan dan banyak orang-orang dari kalangan jetset telah melindungi harga diri seorang bocah usia empat tahun dengan ketulusan dan hati nurani mereka.”

Memberi jauh lebih membahagiakan daripada menerima. Benar-benar tersentuh dengan tindakan hartawan itu, ia rela melepaskan figurnya sebagai sosok yang dihormati demi melindungi harkat diri anak itu. Yang membuat seseorang dihormati bukan karena kaya atau tidak, tapi rela berkorban untuk orang lain.

Sekeping hati yang tulus menunjukkan perhatian dan memikirkan perasaan anak-anak, bisa mengubah nasib dan masa depan anak itu, dan membuat orang-orang bisa melihat sisi indah dari sifat manusia.(jhn/yant)


Sumber : ptt01.cc | erabaru.net

Kasian! 3 Tahun Tak Menstruasi usai Pakai KB Suntik, Wanita Malang Ini Harus Dioperasi Karena Hal Mengerikan. Parahnya Lagi Sampai Ia Tak Bisa Lagi Hamil Loh..

BacaIntisari - Kisah mengharukan sekaligus bisa menjadi pelajaran buat para wanita yang akan memilih program Keluarga Berencana (KB). Jangan sampai apa yang terjadi pada wanita dengan nama akun Facebook Mey Erlyn terjadi lagi. Ia menceritakan pengalaman buruknya melalui sebuah tulisan yang diunggahnya ke Facebook, Jumat (1/9/2017).

Awalnya saat ia bingung memilih KB apa yang bugus untuknya, dokter menyarankan untuk KB suntik 3 bulan. Apalagi posisinya saat itu sedang menyusui anak pertamanya. Tak terjadi apa-apa saat dirinya sudah menggunakan KB suntik 3 bulan, hanya saja yang dialami, ia tidak menstruasi/haid.

Tak merasa khawatir atau takut karena memang kebanyakan orang mengalami hal demikian. Lalu selang beberapa tahun saat usia anaknya sudah 3 tahun, ia ingin menambah momongan. KB suntik 3 bulanan itu pun ia hentikan, tepatnya pada bulan Februari 2017.


Hanya saja setelah dihentikan, dirinya merasa ada yang janggal karena tidak kunjung menstruasi. Hal itu pun terjadi hingga 8 bulan setelah berhenti KB. Ditambah ia merasakan sakit di bagian bawah perut serta mengalami keputihan yang sebelumnya tidak terjadi saat masih pakai KB suntik.

Pun ia memeriksakan kesehatannya ke dokter kandungan agar diketahui apa penyebabnya. Dokter akhirnya menyarankan untuk USG. Betapa terkejutnya saat melihat hasilnya yang ternyata ada pembekakan di dalam rahimnya.

Rahimnya terinveksi karena menurut dokter darah kotor tidak keluat selama 3 tahun lebih. Sehingga dirinya disarankan operasi untuk membersihkan rahimnya jika ingin hamil lagi. Berikut ini kisah selengkapnya yang dituliskan di Facebook.

"KISAH NYATA 
(Saya sendiri yang mengalami )
BAHAYA KB SUNTIK 3 BULAN TIDAK HAID

Untuk perempuan2 di luar sana yg belum mengalami apa yg sy rasakan mohon lebih hati2 memilih kb yg akan dipakai jika setelah melahirkan.
Saya seorang ibu mempunyai anak 1, saya melahirkan secara ceasar pada bulan MEI 2014.
Lalu setelah saya masa nifas habis pada bulan JUNI 2014 saya memutuskan untuk kb suntik 1 bulan. Saat itu masih normal haid sebulan sekali. 
Kemudian bulan berikutnya saya pergi ke bidan lagi untuk kb, tapi bidan menyarankan untuk kb suntik 3 bulan. Karena saya sedang menyusui . sebab kb suntik 3 bulan yg bagus untuk ibu menyusui.
Waktu demi waktu berlalu setiap 3 bulan sekali saya kb suntik tidak haid sama sekali hingga anak saya umur 3 tahun .
Lalu saya berencana ingin menambah momongan.
Dan pada awal bulan FEBRUARI 2017 saya lepas kb suntik. 
Hingga sebulan berlalu saya belum haid juga, mungkin dampak dari kb suntik jadi hormon belum stabil . sy masih cuek karna banyak yg bilang kalau kb suntik 3 bulan yg gk haid lama mengembalikan masa suburnya.
Hingga akhir bulan AGUSTUS 2017 haid pun tak kunjung datang. Padahal kalau di hitung dari sy lepas kb bulan FEB-AGUTS udah 8 bulan. Tapi belum haid sampai sekarang.
Sudah 3 hari ini saya merasakan sakit banget bagian bawah perut dan keputihan banyak padahal saya tidak pernah keputihan selama kb suntik.
Lalu sore tadi saya memeriksakan ke dokter spesialis kandungan untuk konsultasi penyebab sakit y bagian bawah perut. 
Saat saya masuk ke ruangan dokter, dokter menanyakan beberapa pertanyaan. Berikut bercakapan saya dan dokter :
Dokter : selamat sore ? Apa yg d keluhkan bu ?
Saya : sore dok . ini dok perut saya bagian bawah sakit bget kenapa y dok . 
Dokter : menanyakan beberapa pertanyaan .
Saya : menjawab beberapa pertanyaan dr dokter 
Dokter : menyuruh saya untuk berbaring d tempat tidur untuk d periksa d usg 
Saya : saya berbaring 
Lalu perawat membuka sedikit baju saya bagian perut 
Dokter :mulai memeriksa dengan alat usg. Lalu dokter menunjukan ada pembekakan d dalam rahim saya yg terinveksi. 
Saya : kaget sedih campur aduk lah . . melihat gambar usg yg d tunjukan dokter .
Kemudian saya kembali duduk di kursi depan dokter.
Dokter berkata " harus d bersihan dulu baru d obatin "
Besok senin tgl 4 SEPTEMBER 2017 datang ke ugd y untuk melakukan tindakan medis pembersihan rahim .
Saya bertanya ke dokter :
Kenapa bisa inveksi pembekakan rahim y dok ??
Dokter menjawab :
Karena darah kotor tidak keluar selama itu 3 tahun lebih . makanya membuat bengkak rahim y . kalau kondisi ibu seperti ini gk bakalan bisa hamil .harus d bersihin dulu rahim ibu .
Dalam pikiran ya allah hanya karna KB SUNTIK saya harus melakukan operasi lagi ..='( ='( *Tear* *Tear*
Ternyata bahayanya kb suntik jika tidak haid sama sekali . 
Pembelajaran terutama buat saya ,harus lebih hati2 lagi memilih kb. 
Untuk perempun di luar sana yg belum pernah mengalami apa yg saya rasakan mohoon untuk lebih hati2 dan selektif menggunakan kb suntik . 

Mohon maaf jika ada kata2 yg mungkin salah karna kesempurnaan hanya milik allah."

Hingga kini tulisan itu pun sudah dibagikan lebih dari 18 ribu kali. Kisah yang terjadi pada wanita tersebut semacam kasus khusus, karena selama ini secara umum suntik KB sesuai prosedur dokter masih aman dilakukan.


Sumber : TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah

Ia Dibuang Karena Sumbing, 30 Tahun Kemudian Ia Sukses dan Menjadi Bos. Siapa Sangka Orang Tuanya Datang Mengakuinya. Namun Ini yang Ia Lakukan...

BacaIntisari - Li Lan adalah seorang bocah perempuan yang bernasib malang, terlahir dengan bibir sumbing, dan dibuang oleh orangtua kandungnya di pinggir jalan, cuaca yang dingin di awal musim gugur, membuat mukanya merona merah. Beruntung gadis malang itu ditemukan oleh kakakku Li Jian dan iparku, kemudian membawanya pulang.

Kak Li Jian dan iparku sudah menikah tujuh atau delapan tahun lamanya, tapi belum memiliki anak, mereka pun sangat suka ketika melihat gadis cilik yang dipungutnya itu, meski sedikit cacat. Adapun mengenai Li Lan, dia adalah anak kandung pasangan suami istri pak Zhang dari tetangga desa, pak Zhang yang sudah mempunyai seorang anak laki-laki ingin menambah satu anak lagi agar menjadi sepasang.

Namun, tak disangka, anak keduanya perempuan, dan terlahir cacat, bibirnya sumbing. Pak Zhang dan istrinya pun merenung, kalau sudah dewasa nanti, anak perempuannya ini juga tidak ada yang mau menikahinya, malah justru mungkin akan berdampak pada anak laki-lakinya nanti tidak mendapatkan isteri. Lalu mereka pun membuang anak perempuannya yang berbibir sumbing itu di pinggir jalan.


Kakak dan ipar saya membuka sebuah warung kecil, terutama menjual tahu, kehidupan sehari-hari keluarga kakakku ini termasuk lumayan nyaman, sekarang ditambah dengan satu anak perempuan, dan mereka masih sanggup merawatnya kalau hanya sekadar untuk makan sehari-hari. Namun, terkait bibir sumbingnya itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk operasinya.

Tetangganya menyarankan lebih baik anak angkatnya itu diserahkan ke yayasan kesejahteraan sosial anak, tapi mereka menolaknya. Dan sejak itu, suami-istri ini pun mulai hidup hemat, berencana membawa anak perempuannya ke rumah sakit di kota untuk operasi bibr sumbingnya…

Saat Li Lan berusia 5 atau 6 tahun, suami istri ini membawanya ke rumah sakit di kota, dan menurut dokter setempat, bibir sumbing putrinya harus dioperasi sekitar lima atau enam kali, dan secara bertahap baru bisa pulih. Pasutri ini sangat gembira mendengar kabar baik ini, meski biaya operasinya mahal, tapi mereka telah melihat harapannya di depan mata.

Waktu bergulir dengan cepat, sekejab mata Li Lan pun sudah berusia 20 tahun, ia tumbuh dengan paras yang cantik, bibirnya juga nyaris sempurna setelah beberapa kali operasi. Setelah lulus, Li Lan bekerja di sebuah perusahaan produk makanan, karena kemampuan kerjanya yang mengesankan, sehingga dengan cepat ia dipromosikan sebagai manajer, dan terlintas dalam benaknya sebuah gagasan yang cemerlang.

Sepulangnya ke rumah, Li Lan pun mendiskusikan sama orangtuanya bahwa dia ingin membuka sebuah pabrik pengolahan produk kedelai dikampung. Orangtuanya pun mendukung sepenuhnya keputusan putrinya dan ikut membantu. Pabrik pengolahan pun mulai beroperasi, dan dibawa pengelolaan Li Lan, pabrik pengolahannya berkembang dengan cepat hingga bertambah luas dan membeli peralatan baru.

Sebagai bentuk balas budi atas perawatan orangtuanya selama ini, Li Lan membangun sebuah rumah baru dua lantai, dan mobil untuk orangtua angkatnya. Segenap penduduk desa yang mendengar dan melihat itu semua merasa iri pada Li Jian dan iparku, mereka mengatakan bahwa keputusan Li Jian mengadopsi Li Lan ketika itu memang benar.

Sebenarnya orangtua Li Lan sudah menceritakan tentang dirinya saat ia berusia 15 tahun, namun, ketika itu Li Lan mengatakan bahwa dia hanya punya satu ayah dan satu bu yaitu mereka. Dan tentu saja orangtua Li Lan sangat senang mendengar kata-kata putrinya. Tahun ketiga, pabrik baru didirikan, orang-orang di sekitar desa pun bekerja di pabrik yang dibangun Li Lan.

Saat pembukaan pabrik, banyak orang yang berdatangan memberikan ucapan selamat kepada Li Lan. Dan diantara kerumunan itu tampak sepasang suami isteri menghampiri Li Lan dan orangtua angkatnya, dan tanpa basa basi lagi langsung berkata : “Xiao Lan (nama kecil Li Lan), apa kamu masih kenal sama kami ? Kami adalah orangtua kandungmu, sedangkan mereka itu bukanlah ayah-ibu kandungmu, kamilah orangtua kandungmu.

“Saat itu, kamu masih punya saudara laki-laki, karena kami tidak sanggup merawat dan membesarkanmu, jadi….kamu harus memaafkan kami ya…saat itu kami memang benar-benar terpaksa.”

Li Lan dan orangtua angkatnya terkejut mendengarnya, kemudian sambil menatap orangtua kandungnya di hadapannya itu, dengan tegas dan terbuka Li Lan berkata :

“Saya adalah anak kandung mereka! Saya Li Lan, dalam seumur hidup ini hanya punya satu ayah yaitu Li Jian, tidak ada ayah kedua ! “

“Siapa yang membuang saya ke pinggir jalan? Siapa yang merasa malu punya anak seperti saya ? Lalu siapa yang memandang saya sebagai anak kesayangannya ? “

“Siapa yang merasa takut saya hanya akan merepotkan mereka? Dan siapa yang menghabiskan seluruh harta keluarga hanya untuk mengobati saya ? “

“Saya tahu persis dan sadar akan semua ini, kalian tidak perlu mengajariku, memang kalian yang melahirkanku ke dunia ini, tapi merekalah (sambil menunjuk ke orangtua angkatnya) yang memberi saya hidup sampai detik ini! ”

Muka suami dan istri pak Zhang memerah dan diam seribu bahasa mendengar suara hati Li Lan yang tegas, kemudian Li Lan masuk ke dalam dan mengambil sebuah amplop besar kemudian diserahkan ke orangtua kandungnya. Setelah itu, Li Lan dan orangtuanya angkatnya meninggalkan mereka. Sementara itu, orangtua kandung Li Lan membuka amplop dari Li Lan, putri kandungnya, di dalam amplop terselip uang sebesar 50 juta rupiah dan secarik kertas berisi satu kalimat singkat : Terima kasih telah melahirkan saya ke dunia, dan jangan pernah bertemu lagi !(jhn/yant)


sumber : goodtimes.my | erabaru.net
loading...