BacaIntisari - Setelah dua tahun menikah, aku akhirnya dianugrahi seorang anak yang lucu. Tapi siapa sangka, nasib anak ku kurang beruntung. Saat bayi ku genap sebulan, dia sangat senang melihat benda-benda disekitarnya dengan kedua bola matanya, lucu sekali. Saat aku menatapnya, hatiku pun menjadi tenang.
Tapi, tidak berapa lama, aku menyadari, mata anak ku kecil sebelah. Aku agak cemas, dan langsung bertanya pada mertua ku. Saat mendengar cerita ku, mertua ku pun tertawa dan mengatakan bahwa itu adalah hal yang normal terjadi pada bayi. Ternyata memang benar, aku melihat tidak sedikit bayi yang matanya tidak sama besar.
Saat anak ku berumur satu tahun, aku makin tidak tenang, sebab kedua mata anak ku benar-benar tidak sama besar, perbedaanya pun semakin jelas. Lalu aku bertanya pada mertua ku, apakah perlu dibawa ke dokter, namun ia tetap mengatakan bahwa anak kami masih kecil, mungkin saja belum tumbuh, tidak perlu takut, nanti pasti sembuh.
Saat anak ku berumur 3 tahun, aku membawanya ke sebuah kegiatan organisasi ku. Saat teman ku melihat mata anak ku, ia langsung mengatakan bahwa mata kiri anak ku bermasalah, dan bertanya kepada ku apakah aku sudah memeriksakannya ke dokter. Perkataanya membuat aku kembali tersadar, mungkin selama ini aku sudah biasa melihat dia, sampai-sampai tidak memperhatikan hal ini lagi. Aku pun menjawabnya, bahwa aku belum membawa dia ke dokter. Teman ku menyuruh ku agar lebih baik segera ke dokter.
Saat kegiatan berakhir, dalam perjalanan pulang ku di bus, aku memikirkan kata-kata teman ku tadi. Aku pun ingin tahu apakah anak ku ada masalah dengan penglihatannya, aku mencoba menutup mata kiri nya, dia tidak ber-respon apa-apa. Saat aku menutup mata kanan nya, dia langsung berkata, "mama, mengapa gelap sekali? Aku tidak bisa lihat apa-apa." Saat itu aku langsung syok!
Kali ini aku tidak berunding lagi pada keluarga, aku langsung membawa anak ku ke rumah sakit. Saat hasil pemeriksaan keluar, dokter mengatakan bahwa mata kiri anak ku sudah tidak berfungsi lagi, dan saat ini belum ada cara untuk memulihkannya.
Setelah itu, dokter kembali berkata, bahwa kami sebagai orang tua, terlalu ceroboh. Gejala dari penyakit ini seharusnya sudah bisa terlihat saat anak berumur satu bulan. Sekarang mata kiri anak ku sudah tidak berfungsi lagi, jika dari dulu sudah dibawa ke dokter, masih bisa membantu sedikit penglihatan mata kirinya.
Perkataan dokter selalu terniang-niang di benak ku, hati ku sangat hancur. Anak ku begitu kasihan, dia masih kecil, tapi sudah harus seperti ini. Jika besar nanti, saat dia sadar bahwa dia tidak memiliki mata kirinya, akan bagaimana kah dia? Aku sekarang sudah tidak bisa lagi mengembalikan penglihatan anak ku, karena kecerobohan ku. Ah! Maafkan mama ya nak.
sumber : cerpen.co.id
Tragis! Bayi 3 Tahun Ini Kelak Harus Kehilangan Mata Kirinya, Dokter Memarahi Ibunya Karena Sangat Ceroboh
4/
5
Oleh
Unknown
