BacaIntisari - Hari itu cuacanya terik, seorang ibu bersama dengan putranya yang baru berusia 7 tahun sedang berjalan di jalanan, mereka membeli beberapa potong semangka pada perjalanan pulangnya, awalnya berencana untuk menghabiskannya di tempat adem bersama-sama, lalu pulang ke rumah. Ketika mereka sedang istirahat di dekat pohon, dilihatnya seorang nenek tua berambut putih tak jauh dari tempat mereka berada, sedang duduk di depan pintu rumah. Nenek itu terlihat telah berusia sekitar 80 tahun lebih, diam melihat mereka makan semangka.
Saat mereka bersiap-siap memasukkan semangka ke mulut, sang ibu berkata pada putranya "Coba kamu tanya nenek itu mau semangka atau tidak." Putranya menganggukkan kepala dan membawa sepotong semangka menghampiri nenek tadi, ternyata nenek tidak menolak tawaran semangka ini, dimakannya. Tapi baru saja makan beberapa gigit, nenek ini mengalirkan air mata, hal ini mengejutkan kedua ibu dan anak tadi.
Setelah selesai makan, nenek bercerita bahwa ia tinggal sendirian, suaminya telah meninggal puluhan tahun yang lalu, ia dulunya punya seorang putra, tapi diculik oleh orang dengan tawaran sepotong semangka, hingga kini telah lewat puluhan tahun, entah putranya masih hidup atau tidak…
Pada saat jalan pulang, bocah kecil ini berkata "Nenek tadi kasihan sekali, kelak aku ingin sering-sering membawakan buah untuknya..", ibunya mengacungkan jempol dan berkata bahwa ia akan turut menyumbang 4 ribu Rupiah untuk membeli buah baginya.
Kemudian setiap kali bocah ini melewati rumah nenek tua itu, ia pasti akan menghampiri dan mengantarkan buah untuknya, bahkan sering menemani nenek mengobrol dan bergurau untuk menyenangkan hati nenek, nenek tadi berasa seperti memiliki cucunya sendiri.
Sebenarnya orang tua tidak butuh uang, mereka hanya butuh cinta kasih dan waktu yang kita luangkan untuk menemaninya. Hingga suatu hari, nenek menarik tangan anak ini dan berkata "Nenek sebentar lagi mau pergi, kamu dan ibumu adalah orang yangbaik, kamu adalah bocah yang baik. Suamiku mau menjemputku, nanti nenek mau pergi setelah mandi. Nenek tidak punya saudara sama sekali, disini ada harta yang susah payah kutabung seumur hidupku, kuberikan semuanya untukmu, nak."
Anak ini mengira nenek sedang bergurau dengannya, nenek mengambil bantal dan mengeluarkan sebuah kantong kain, di dalamnya tersimpan beberapa buku tabungan nenek, semuanya diberikannya pada anak ini. Dengan penuh keraguan, anak ini menerimanya dan pulang ditunjukkan ke ibunya. Ibunya terkejut setengah mati…totalnya sekitar 80 juta Rupiah! Ibunya berkata "Nak, ini adalah tabungan simpanan nenek, jangan kamu ambil." Pagi hari keesokan harinya sang ibu membawa putranya menjenguk nenek, ternyata ada banyak orang yang berkerumun di depan pintu rumahnya, setelah mereka masuk, dilihatnya nenek tampak sedang tidur lelap, berpakaian kain kafan...
Sang ibu dan putranya sangat sedih melihatnya, terdengar seorang wanita berkata "Ia adalah putra nenek ini beserta kedua cucunya." Sang ibu heran dan berpikir "Humm? Bukankah putra nenek diculik orang?"
"Mana ada diculik? Putra dan cucu nenek adalah orang yang tidak berbakti! Ia tinggal tak jauh dari sini, mereka tidak pernah datang menjenguk nenek walaupun terkadang mereka melewati tempat ini. Tidak jauh, sungguh, hanya beda beberapa gang saja. Nenek sangat kasihan, bahkan ada saat imlek pun dilaluinya seorang diri, awalnya nenek sangat marah, tapi apa daya, anggaplah tidak punya anak. Kemudian nenek mulai pukun dan mulai berkata pada tiap orang bahwa putranya telah diculik orang…"
Kedua ibu dan anak ini terkejut, diam seribu bahasa, sungguh menyakitkan hati! Mereka diam-diam pulang dengan membawa buku tabungan nenek. Malam itu, putranya mencucikan kaki ibunya. Didikan orang tua terhadap anaknya sangatlah penting.
sumber : cerpen.co.id
Cuman Karena Ibu dan Anak Ini Memberikan Seorang Nenek Semangka, Mereka Berhasil Mendapatkan "Seluruh Kekayaannya", Tapi...
4/
5
Oleh
Unknown