Murtadkan 126 Muslim, Mantan Pastur Ini Akhirnya Bersyahadat Dan Lebih Mengejutkan Lagi, Ternyata Pria Ini Adalah...

Murtadkan 126 Muslim, Mantan Pastur Ini Akhirnya Bersyahadat Dan Lebih Mengejutkan Lagi, Ternyata Pria Ini Adalah...

BacaIntisari - Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) ini sebelum memeluk Islam, adalah seorang Frather atau setingkat Pastur di kalangan gereja Katolik di Paroki Jakarta Utara. Ia mengaku telah memurtadkan 126 orang Muslim untuk berpindah ke Katolik. Demikian pengakuan Steven Indra Wibowo, Ketua MCI ini, sebagaimana dikutip hidayatullah.com, Ahad (23/11/2014).

“Tugas saya ketika itu memberikan konseling, memimpin misa, dan mengajar filsafat,” ujar pria keturunan Tionghoa kelahiran 1981 ini.


Hidayah Allah Subhanahu Wata’ala menghampiri Steven pada tahun 2000. Dua kalimat syahadat diikrarkannya di sebuah pesantren di Serang, Banten. Ia memutuskan masuk Islam setelah sekian lama mempelajari agama Tauhid ini.

“Saya selalu memiliki rasa ingin tahu tentang apa itu Islam, apa yang dilakukan oleh orang Islam, dan mengapa Islam bisa cepat berkembang di dunia ini,” akunya saat melakukan aktivitas bersama .

Kepindahan Steven ke Islam membuat ayahnya, seorang petinggi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), marah besar. Sang ayah pun memukulnya, sampai jidat Steven terbentur kaca. Hingga kini masih ada bekas luka sobek di jidatnya.

“(Lalu) ayah mengusir saya. Bahkan, saya pun harus menandatangani pelepasan hak waris orangtua saya di hadapan notaris,” ungkapnya.

Setelah mantap ber-Islam, ia pun berkeinginan kuat “membalas” pemurtadan orang Islam yang pernah ia lakukan. Pada tahun 2003, bersama dua orang kawannya, ia mendirikan MCI sebagai lembaga tempat berkumpul dan membina muallaf.

Pada awalnya, MCI bergerak di dunia maya. Akhirnya kini semakin rutin bertemu dalam berbagai kegiatan, seperti pengajian dan bersih-bersih sampah di Car Free Day (CFD). Selain membantu orang yang mau masuk Islam, MCI juga berupaya mendampingi muallaf mempelajari Islam.

Pagi itu, ia baru saja menggelar kegiatan jalan santai sambil memungut sampah pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (CFD) di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Kegiatan bersih-bersih perdana itu diikuti puluhan pengurus MCI bersama GEMA Jabodetabek, GEMMA, Group Pengusaha Muslim, dan Muslim Bersatu Mualaf Bersatu. Mereka menyisir sampah dari Dukuh Atas sampai Bundaran Hotel Indonesia.

Sebenarnya, tujuan utama kegiatan ini untuk menyikapi gerakan “Kristenisasi” yang pernah terjadi di arena CFD sebelumnya. Menurut Steven, “Kristenisasi” harus dilawan dengan dakwah dan lewat perbuatan nyata. Menjaga kebersihan berarti mendakwahkan Islam kepada masyarakat luas.

“Kebersihan, kan, sifatnya universal. Islam itu cinta kebersihan,” ujarnya saat berbagi cerita dengan hidayatullah.com usai kegiatannya di CFD, Ahad (16/11/2014) lalu. Sambil menikmati sarapan bubur ayamnya, pria yang mengenakan kaos oblong bertuliskan mualaf.com ini menceritakan lika-liku perjalanan hidupnya.

Menurutnya, masih banyak mualaf di luar sana yang belum terbina. Dukungan umat Islam masih belum optimal. “Selagi di bumi Allah Subhanahu Wata’ala ini masih banyak orang memeluk Islam, maka pekerjaan membina mualaf ini akan terus ada,” ujarnya.

“Saya sendiri masih butuh banyak teman untuk mendampingi mualaf ini. Jika ingin menjadi sahabat mualaf, silakan lihat di mualafcenter.com. Hanya dengan mengirimkan email ke sahabat@mualafcenter.com tentang profil atau jatidiri, serta kota tempat tinggal Anda. Selanjutnya saya akan melakukan wawancara singkat. Ini untuk mengantisipasi masuknya Syiah, Ahmadiyah, dan aliran sesat lainnya,” ujar ayah dari putri semata wayangnya, Ana Humaira Wibowo ini.


Murtadkan 126 Muslim, Mantan Pastur Ini Akhirnya Bersyahadat Dan Lebih Mengejutkan Lagi, Ternyata Pria Ini Adalah...
4/ 5
Oleh

loading...