BacaIntisari - Baru-baru ini ada seorang netizen yang menceritakan kisahnya sebagai pegawai delivery McDonald di Taiwan. Banyak orang mungkin berpikir, pegawai delivery bisa punya cerita apa sih? Tapi setelah banyak orang membacanya, keragu-raguan itu hilang dan hanya rasa kagum yang tertinggal.
Ceritanya, suatu hari pegawai delivery ini mendapat tugas untuk mengantar makanan ke sebuah lapangan konstruksi. Jarak dari tempat kerjanya ke lapangan itu cukup jauh, tapi hanya restoran tempat dia bekerja yang bisa mengantar makanan yang dipesan secepat mungkin.
Sesampainya disana pegawai ini melihat adanya restoran McDonald yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat itu. Awalnya dia marah dan kesal, "Kan ada cabang yang di deket sini! Kenapa nggak mereka aja sih yang anter?! Kenapa juga nggak langsung masuk untuk beli?!" Tapi setelah dia lihat-lihat, ternyata restoran cabang itu tidak mempekerjakan pegawai delivery sama sekali.
Tak lama kemudian dari dalam lapangan konstruksi keluarlah seorang pria tua berumur kira-kira 40-50 tahun. Kakek ini kemudian berterima kasih sebesar-besarnya untuk makanan yang diantarkan. Dia langsung berkata, "Aduh nak, maaf banget ya kami pesan makanan sama kamu. Kamu harus jauh-jauh kesini. Kami ini udah tua, pakai baju berantakan, kerjaan kami penuh debu setiap hari, badan juga selalu kotor, rasanya nggak layak lho masuk ke restoran kalian yang bersih dan rapi itu. Makanya kami telefon supaya kamu yang antar." Mendengar ini, hati dari pegawai ini luluh dan yang tertinggal di hatinya hanya rasa menyesal dan rasa maaf yang sebesar-besarnya karena sudah berpikir yang bukan-bukan.
Setelah menyerahkan pesanan si kakek dia langsung berkata, "Nggak apa-apa om! Saya nggak keberatan dan om juga nggak perlu malu! Yang seharusnya malu itu orang-orang yang berpikir kalau kalian ini bukan siapa-siapa." Kakek itu kemudian berterima kasih sekali lagi yang sedalam-dalamnya. Kisah ini kemudian menggerakkan hati banyak orang di dunia internet. Beberapa orang menulis, "Aku juga punya keluarga yang kerja seperti itu, aku mengerti betapa lelahnya mereka." Tidak sedikit juga yang menulis, "Bapak itu nggak perlu malu! Jasanya besar! Kalau nggak ada mereka, hidup kita yang nyaman ini juga tidak akan ada! Terima kasih!"
Sobat, terkadang hal yang kita anggap kecil itu berarti banyak bagi orang lain. Mungkin bagi kita makan di tempat-tempat yang beratap itu biasa, tapi ada orang-orang yang harus bekerja keras dan makan beratapkan langit demi keluarga mereka.
sumber : buzzhand.com | cerpen.co.id
Ingin Marah Karena Merasa Dipersulit, Tukang Delivery Ini Kemudian Luluh Setelah Mendengar Alasan Pelanggannya Memesan Makanan Darinya!!
4/
5
Oleh
Unknown