Jangan Jadi Wanita Lebay, Merasa Paling Menderita Sedunia

Jangan Jadi Wanita Lebay, Merasa Paling Menderita Sedunia

BacaIntisari - Tulisan ini sekadar renungan untuk kita semua, khususnya para muslimah yang ingin menjadi sosok lebih baik dari hari ke hari.

Saat masih gadis, "Deuh, setiap hari ada kuliah nih. Capek. Tugas mulu. Yang enggak kuliah sih enak,"

Dear, ya itu memang sudah konsekuensi sebagai mahasiswa, salah satunya ada tugas. Enggak hanya kamu aja yang begitu di dunia ini. Bersyukurlah masih bisa kuliah. Jutaan manusia di luar sana bahkan lebih, jangankan buat kuliah yang SPP-nya makin mahal, buat kebutuhan sehari-hari aja susah. 


Saat sudah menikah dan jadi ibu rumah tangga, "Kerjaan enggak habis-habis. Habis ngurusin rumah ngurusin suami. Belum ngerjain tugas sendiri. Waktu 24 jam enggak cukup. Enggak apa-apa deh bayarannya surga, ya udah mau gimana lagi,"

Dear, kalau enggak mau begitu ya jangan menikah. Toh yang ngerasain hal semacam itu enggak hanya dirimu. Bersyukurlah sudah menikah. Di luar sana banyak yang ingin menikah tapi belum dikasih kesempatan.

Ini enggak mau, itu enggak mau. Ini rewel, itu ngeluh. Kok enggak jauh beda sama anak TK yang enggak jelas maunya apa. Padahal ini orang dewasa.

Adalah wajar jika sesekali mengeluh (yang tidak di sembarang tempat dan orang tentunya), namanya juga manusia. Tapi kalau setiap detik dan setiap yang dilakukan dikeluhkan? Terus maunya apa?

Mengeluh dalam bentuk lain yang kadang tidak disadari juga bisa dalam model cerita bahwa yang bersangkutan sudah menyelesaikan ini dan itu di saat yang lain tidur atau istirahat. Dear, buat apa seperti itu? Ingin mendapatkan pengakuan dari manusia yang tidak seberapa yang palingan hanya beberapa detik saja? Rugi, Dear. 

Jika dirimu merasa yang paling sibuk dan menderita di dunia, lalu mereka yang saat ini sedang berada di daerah konflik yang enggak tahu apakah masih hidup atau enggak disebut apa?

Jika dirimu merasa paling kuat hanya karena yang lain tidur kamu sendiri yang bangun untuk ngelakuin ini dan itu, lalu orang-orang yang kerjanya bertaruh nyawa semisal pembersih kaca gedung bertingkat disebut apa?

Semoga hal-hal baik yang dilakukan tidak ternoda dengan hal-hal murahan seperti itu ya, Dear. Mari sama-sama berkontemplasi. 

Allah enggak pernah tidur. Dia pasti tahu kok walau orang lain enggak tahu.


Penulis:
Miyosi Ariefiansyah adalah seorang istri, ibu, penulis, & pembelajar. Rumah mayanya ada di www.rumahmiyosi.com
Jangan Jadi Wanita Lebay, Merasa Paling Menderita Sedunia
4/ 5
Oleh

loading...